);
});

Thursday 14 March 2013

Siklus air

Siklus air.
Pergerakan air di permukan Bumi yang dinamakan siklus air.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
  • Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut.

Wednesday 6 March 2013

Degradasi Lahan

PENDAHULUAN

Pembukaan lahan yang tidak menggunakan prinsip dapat mengakibatkan banyak hal negatif, tidak hanya dalam hal pembukaannya tetapi juga pada penggunaan dan pengelolaannya. Pembukaan secara besar-besaran antara lain menggunakan alat-alat berat dapat menimbulkan pencemaran suara. Tidak hanya itu, keterlambatan penanaman lahan yang telah dibuka juga banyak menimbulkan erosi pada saat musim hujan. Sehingga banyak kemungkinan perairan menjadi keruh dan pada gilirannya mengakibatkan gangguan terhadap kehidupan perairan misalnya turunnya produksi perikanan.sedangkan erosi yang terus menerus  dan berlebihan mengakibatkan sedimentasi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat orang lupa akan kelestarian lingkungannya, namun seiring dengan itu usaha-usaha perbaikan lingkungan  pun  juga gencar dilaksanakan. Dalam tugas terstruktur ini akan dibahas tentang pembukaan lahan.


PEMBAHASAN

A.     Pengenalan Lahan
Usaha untuk menaikkan daya tahan lingkungan  dengan menambah luas lahan yang digunakan untuk pertanian merupakan  reaksi terhadap kenaikan kepdatan penduduk. Reaksi tersebut merupakan akibat dari  tekanan  penduduk.
Tekanan penduduk terhadap lahan semakin  diperbesar oleh bertambah sempitnya lahan pertanian karena digunakan  untuk kepentingan  lain, misalnya  permukiman ,jalan dan pabrik. Kerusakan  hutan membawa banyak akibat. Hutan mempunyai fungsi perlindungan terhadap tanah. Tetesan air hujan dengan energinya memukul permukaan tanah, mengakibatkan mengelupasnya butir-butir tanah. Proses ini disebut dengan erosi percikkan (splash erosion).

B.    Sumber Degradasi Lahan
Degradasi adalah perubahan yang mengarah kepada kerusakan di muka bumi. Degradasi di sini artinya  penurunan kualitas maupun  perusakan lahan.
Penebangan hutan yang semena-mena merupakan degradasi lahan. Selain itu tidak terkendali dan tidak terencananya penebangan  hutan secara baik merupakan bahaya ekologis yang paling besar. Kerusakan lahan atau tanah akan berpengaruh terhadap habitat semua  makhluk hidup yang ada di dalamnya  dan kerusakan habitat sangat berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup yang disangganya. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya degradasi yaitu:
  • Erosi
  • Pestisida
  • Bahan radioaktif
  • Pupuk kimia
  • Deterjen
  • Sampah organik (terutama dari daerah perkotaan)
  • Wabah dan penyakit (baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan) dan   penyebaran organisme yang menyebabkan infeksi
  • Limbah industri anorganik (berbentuk  gas, cair dan  padat)
  • Semakin menurunnya tingkat kesuburan tanah/ lahan untuk budidaya pertanian  karena siklus pemanfaatan lahan  yang terlalu intensif tanpa upaya penyuburan kembali (refertilization)
  • Semakin banyaknya areal semak-semak belukar dan tanah gundul bekas penebangan hutan ilegal dan peladangan bakar yang tidak dihijaukan kembali
  • Semakin banyaknya lubang-lubang bekas galian mineral tambang/ bekas galian tanah  untuk pembuatan bata dan genting  yang dibiarkan tanpa upaya reklamasi.

C.    Dampak Kerusakan Lahan/ Tanah
Kerusakan lahan atau tanah dapat menyebabkan berbagai dampak antara lain terjadinya erosi dan sedimentasi serta masih banyak hal yang ditimbulkan.
Erosi mempunyai beberapa akibat buruk. Penurunan kesuburan tanah. Kedua menurunnya produksi sehingga akan mengurangi pendapatan petani. Erosi tanah dapat terjadi akibat adanya curah hujan yang tinggi, vegetasi penutup lahan yang kurang. Kemiringan lereng dan tata guna lahan  yang kurang tepat. Pendangkalan sungai untuk mengalirkan juga berkurang dan menyebabkan bahaya banjir. Pendangkalan saluran pengairan mengakibatkan naiknya dasar saluran, mengurangi luas lahan pertanian yang mendapat aliran irigasi.
Kerusakan  sumber daya air selain  banjir  dan erosi adalah kekeringan  dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Kerusakan sumber daya tanah dan air merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini karena sebagai sumber daya alam,tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Sebagai sumber unsur bagi tumbuhan dan sebagai media akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tanah tersimpan. Erosi yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan sedimentasi. Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh Air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.

D.    Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum dilakukan remediasi hal yang perlu diketahui adalah:
  1. Jenis perusak atau pencemar (organik/ anorganik), terdegredasi/ tidak, berbahaya  atau tidak.
  2. Berapa banyak zat perusak/ pencemar yang telah merusak/ mencemari tanah tersebut.
  3. Perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P)
  4. Jenis tanah
  5. Kondisi tanah (basa, kering)
  6. Telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.

Ada dua jenis remediasi tanah:
a)     In situ (on-site)
In situ adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
b)     Ex situ (off site)
Ex situ meliputi penggalian tanah  yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Dari daerah aman, tanah  tersebut dibersihkan dari zat pencemar, caranya:
§         tanah tersebut disimpan di bak/ tangki yang kedap
§         kemudian pembersih dipompakan ke bak/ tangki tersebut
§         selanjutnya zat perusak/ pencemar dipompakan keluar dari bak  yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

E.     Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi  bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air).
Empat teknik dasar yang biasanya digunakan dalam bioremediasi:
  1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH, dan sebagainya.
  2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
  3. Penerapan immobilized enzymes.
  4. Penggunaan tanaman (phyroremediation)
Proses bioremediasi harus memperhatikan:
§         temperatur tanah
§         ketersediaan air
§         nutrient (N,P,K)
§         Perbandingan C:N kurang dari 30:1
§         ketersediaan oksigen


Saturday 2 March 2013

Sejarah & Prestasi SFC

Logo Sriwijaya FC Dari Masa Ke Masa
Sriwijaya FC Berdiri pada tahun 1976 dengan nama (Persijatim Jakarta Timur), dan tahun 2002-2004 bernama Persijatim Solo FC barulah pada tahun 2005 Pemerintah Sumatera Selatan membeli Persijatim Solo FC  dan merubahnya menjadi Sriwijaya FC. 

◆ Pada saat ini kantor sekertariat SFC berada di Komp. Palembang Square, Jl. Angkatan 45 / Jl. POM IX No.R-130 Indonesia, Surat Elektronik: sfc@sriwijaya-fc.com.
◆ Website Resmi: http://www.sriwijaya-fc.com. 
◆ Presiden Club: Dodi Reza Alex Noerdin.
◆ Stadion: Gelora Sriwijaya Jakabaring. 
★ Adapun prestasi-prestasi yang diraih Sriwijaya FC adalah sebagai berikut  :
- Peringkat 12 Liga Djarum Indonesia XI 2004
- Finalis Syarnobie Said Cup (2005)
- Peringkat 9 Liga Djarum Indonesia XII 2006
- Juara COPA Dji Sam Soe 2007
- Juara Liga Djarum Indonesia XIII 2007
- Tim Fair Play LDI 2007 Versi JPNN
- Pelatih Fair Play LDI Versi JPNN dan Pelatih Terbaik Copa Indonesia 2007 (atas nama Rahmad Darmawan).
- Kiper Terbaik Copa DSS 2007 (atas nama Ferry Rotinsulu).
- Rekor MURI (sebagai tim pertama di Indonesia yang mampu double winner)
- Juara COPA Dji Sam Soe 2009
- Defender Terbaik COPA Dji Sam Soe 2009 (Atas nama Charis Yulianto)
- 16 Besar AFC Cup
- Juara Piala Indonesia (Copa) 2010
- Pemain Terbaik Piala Indonesia Atas Nama Keith Kayamba Gumbs
- Juara Inter Island Cup 2010
- Juara Community Shield 2010
- Juara Indonesia Super League 2011/2012